Apakah Negara kita akan Maju apa hanya Berputar-putar saja (Sedikit melenceng dari judul)

Jika Rupiah terus anjlok, krisis ekonomi 98 bakal terulang

Reporter : Henny Rachma Sari | Kamis, 19 Maret 2015 13:15

Jika Rupiah terus anjlok, krisis ekonomi 98 bakal terulang
dolar AS. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman
Merdeka.com - Anjloknya nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) menyimpan potensi terulangnya kembali krisis yang meluluhlantakkan ekonomi Indonesia pada 1998. Ada beberapa indikasi yang memberikan sinyal bakal terulang kembali krisis ekonomi di dalam negeri.
Anggota Dewan Pakar Koalisi Anti Utang (KAU) Kusfiardi Sutan Majo Endah mengatakan terdepresiasinya Rupiah sudah mempengaruhi sektor perbankan. Kini, tak sedikit perbankan nasional yang melakukan pinjaman dalam bentuk dolar tetapi pendapatannya berupa Rupiah.
"Secara statistik memang perbankan kita baik tapi sudah sangat rentan, penyebabnya antara lain adanya capital outflow, kepemilikan asing dan penjahat keuangan di masa lalu yang masih berkeliaran hingga saat ini," ujar Kusfiardi di kantor Seknas Fitra, Jakarta Selatan, Kamis (19/3).
Untuk itu, pemerintah harus waspada lantaran industri keuangan nasional sudah didominasi asing. Jangan sampai pelaku perbankan mengambil celah dengan membangkrutkan bank mereka.
"Kalau dampaknya luas, maka akan terjadi seperti 2008 di mana biaya krisis mencapai 50 persen dari PDB, jadi setengahnya untuk perbaiki krisis. Belum dampak secara sosial seperti pengangguran bertambah dan instabilitas meningkat," tegasnya.
Kondisi semakin parah karena ketergantungan Indonesia akan barang impor. "Impor energi, bahan pangan, bahan baku industri, barang konsumsi, dari kebutuhan impor ini saja jika bersamaan akan memperdalam pelemahan Rupiah, apalagi beban pinjaman asing oleh sektor swasta dan pemerintah akan semakin berat dan menekan Rupiah. Bedanya dengan 1998, kita tidak banyak impor pangan tapi lebih kepada pinjaman pemerintah dan swasta," katanya.

Dikutip dari Merdeka.com

Silahkan Unjuk Mengajukan Pertanyaan yang kurang anda pahami
EmoticonEmoticon